Kamis, 26 Desember 2013

Kaledo dari Kota Palu

Mendekati akhir tahun 2013, saya ada sedikit pekerjaan yang mengharuskan pergi ke Kota Palu di Sulawesi Tengah.  Wah ..... urusan pertama pasti soal tiket pesawat yang susah di dapat dan harga nya pasti mahal. Akhirnya dihari yang dinantikan berangkatlah saya dengan menggunakan pesawat Lion Air ke kota Palu.
Setelah menyelesaikan pekerjaan di kota Palu, waktu sudah menunjukan hampir pukul 14 an, mulai terasa bila perut ini sudah minta diisi (padahal waktu WIB masih pukul 13 an kurang - dasar perut tahu aja lagi ada di posisi mana saat ini).
Paling nikmat adalah makanan kegemaran orang palu yang benar-benar nikmat, yaitu sup Kaledo yang terletak di Jalan Diponegoro atau dekat pantai teluk Palu dan Grand Mall Palu. Sup ini sangat terkenal (cuman di Jakarta belum ada, cerita pecinta kuliner adanya di jalan Tebet Utara) disini, Kaledo sendiri singkatan dari Kaki Lembu Donggala.  Pesanannya ada dua macam yaitu sup dengan tulang (Rp. 35 ribu) dan sup tanpa tulang (Rp. 25 ribu).  Yang dengan tulang seperti foto diatas, lebih terasa nikmat karena ada sensasi untuk 'menyeruput' sumsum yang ada di dalam tulang. Apalagi bila makan sup tersebut bersama dengan ubi, hmm ........ serasa jadi orang asli Palu.
Restoran dengan sebutan Kaledo Stereo ini yang paling banyak dicari oleh wisatawan kita bila berkunjung ke kota Palu, dan di dinding restoran tersebut banyak di tempel berbagai foto artis yang sempat mampir disini. Haiya ...... termasuk fotoku juga .........
Hayo .... teman-teman sempatin buat mampir kemari, dan nikmatnya pasti tak terlupakan.


Rabu, 21 Agustus 2013

Sate Ayam RSPP - Jalan Kyai Maja, Jaksel

Siang yang panas hari ini membuat rasa lapar dan rasa haus benar-benar terasa di badan. Padahal perjalanan masih lumayan juga yang harus ditempuh. Tengok ke kanan - ke kiri, ini dikawasan Barito Blok M, enaknya cari makanan buat siang ini apa yaa?. Salah satu teman mengusulkan, bagaimana kalau cari sate ayam. Ah ....... itu ide menarik sekali, dan baru ingat bila disekitar sini terdapat dekat Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Kebayoran Baru, ada sate ayam yang cukup yummi. Benar sekali, ......... Sate ayam kyai Maja sebutannya.
Memang cukup ramai pembelinya, dengan kondisi tempat makan yang terbatas dan penggemar atau langganan cukup banyak, pasti membuat yang belum pernah ke lokasi ini akan berpikir dua kali.  Apalagi ditambah dengan tempat parkir yang terbatas, lengkap sudah ceritanya.  Tetapi karena sudah cukup siang (lebih dari jam 1 siang) pasti agak berkurang untuk perjuangannya. Ternyata benar dugaan tersebut.  Bau daging sate yang di bakar membuat perut ini semakin terasa laparnya.
Waktu menunggu giliran sate dan lontongnya diserahkan, saya sempatin buat ambil beberapa gambar suasana di tempat berjualan.
Waktunya tiba, sate dan lontong sudah ditangan ditambah dengan sebotol teh botol, hmm ............ nikmat sekali rasanya. Perut terpenuhi keinginannya dan badan pun lebih bugar.
Harga sate tersebut senilai Rp. 22 ribu, cukup reasonable, apalagi setelah hari lebaran dan kenaikan BBM. Dan daging ayampun tidak terlalu kecil ukurannya, jadi rupa dan harga sangat pas sekali.
Ayo, di coba aja, mungkin saja selera kalian tak berbeda jauh dengan rasa di lidah saya.
Ditunggu ceritanya yaaa ..............


Sabtu, 18 Mei 2013

Asem-asem daging di Depok


Malam minggu ini ada acara pertemuan diluar, dan saat pulang dari tempat acara tersebut sudah hampir pukul 7 malam. Terasa sekali kalau perut sudah harus diisi. Waktu lewat jalan Juanda di Depok, dari kejauhan kelihatan ada billboard baru yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Tertulis disana, Waroeng Asem-asem, yang sebetulnya terlihat kurang kontras, tetapi kondisi jalan yang cukup lapang, tampak jelas keliahatannya.   
Aha ……. Rumah makan yang punya menu dengan resep rumahan.  Sebetulnya jenis masakannya sederhana, cuman jarang menampilkan secara khusus dan sebagai makanan utama.  Macam masakannya  :  Asem-asem daging (22 ribu), asem-asem iga daun kedondong (28 ribu), nasi sambel tumpang koyor (18 ribu). Dan masakan lainnya yang umum, seperti : Nasi goreng, mie goreng dan bihun goreng.   Soal rasa, hm …… masakan asem-asem ini memang nikmat dan pas rasanya dengan masakan ibu di rumah. Menariknya, walaupun sama masakan asem-asemnya, tetapi ada perbedaan bumbu untuk asem-asem daging yang cenderung agak gelap karena tambahan kecap, sementara asem-asem iga daun kedondong lebih kelihatan bening.
Ada yang menarik disini juga tersedia minuman beras kencur dengan pilihan dingin atau hangat. Hebat idenya. 
Warung asem-asem ini berada dalam satu manajemen grup menara, yang selama ini cukup dikenal dengan soto kudus menara. Itu dapat dibuktikan dengan lokasi rumah makannya yang berdempetan dengan interior yang mirip. Bak saudara kembar saja.
Boleh juga di pakai sebagai referensi kuliner.  Hayooo ……. di coba.